Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.

Different cost for different purpose merupakan konsep sangat penting mengenai informasi biaya yang digunakan untuk membantu beberapa keputusan, dimana keputusan tersebut akan menentukan sifat biaya yang dibutuhkan, bagaimana biaya tersebut dihitung dan nilai biaya tersebut. Ini berarti jumlah biaya yang berguna untuk satu keputusan mungkin tidak berguna atau mungkin berbahaya jika digunakan untuk keputusan lain.

Berdasarkan konsep tersebut, maka biaya digolongkan menurut lima hal berikut ini:

1. Menurut Obyek Pengeluaran 
Penggolongan biaya menurut kriteria ini adalah semua pengeluaran yang menggunakan objek pengeluaran sebagai dasar penggolongannya. Yang termasuk biaya menurut kriteria ini yaitu: (1) Untuk membeli bahan baku disebut biaya bahan baku. (2) Untuk membayar tenaga kerja disebut biaya tenaga kerja. (3) Jika diperusahaan menggunakan sumber daya yang lain diluar biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja, maka perusahaan mengeluarkan biaya lain-lain yang jumlahnya relatif kecil dibandingkan dengan jumlah biaya bahan baku dan tenaga kerja, untuk membayar biaya lain-lain yang terjadi di pabrik disebut biaya overhead pabrik.

2. Menurut Fungsi Pokok Dalam Perusahaan
Pada umumnya pada perusahaan terdapat tiga fungsi pokok yaitu fngsi produksi, fungsi pemasaran serta fungsi administrasi dan umum, maka atas dasar fungsi tersebut biaya digolongkan menjadi: (1) Biaya produksi, yaitu biaya yang terjadi untuk pada saat proses produksi, contoh biaya bahan baku,biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik. (2) Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya yang terjadi berhubungan dengan pengaturan dan koordinasi perusahaan diluar produksi dan pemasaran, misal gaji bagian administrasi dan umum, biaya perlengkapan kantor, biaya listrik dan telepon perusahaan, dan lain-lain. (3) Biaya pemasaran dan penjualan, yaitu biaya yang terjadi sehubungan adanya kegiatan penjualan dan pemasaran, misal biaya iklan/promosi, gaji bagian pemasaran, dan lain-lain.
Berdasarkan fungsi pokoknya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut biaya primer (primer cost) sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik disebut biaya konversi (conversition cost) 

3. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang dibiayainya 
Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan: (1) Biaya langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi, karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. (2) Biaya tidak langsung (indirect cost), merupakan biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead costs). 

4. Menurut Tingkah Laku Terhadap Perubahan Volume Produksi 
Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi: (1) Biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya biaya variabel adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. (2) Biaya semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel. (3) Biaya semifixed. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu. (4) Biaya Tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi.

5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya
Atas dasar jangka waktu pemanfaatannya, biaya dapat dibagi menjadi dua, yaitu: (1) Pengeluaran modal (capital expenditures). Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi tidak satu tahun kalender). Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai harga pokok aktiva dan dibebankan pada tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi atau dideplesi. (2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures). Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya.


Perilaku biaya
Perilaku adalah cara biaya merubah hubungannya dengan perubahan penggunaan aktivitas. Horison waktu berperan penting dalam penentuan perilaku biaya karena biaya dapat berubah dari tetap menjadi variabel, bergantung pada apakah keputusan yang diambil mencakup jangka pendek atau jangka panjang. Dalam jangka panjang, semua biaya adalah variabel, sementara dalam jangka pendek sedikitnya satu biaya adalah tetap. Lamanya periode jangka pendek bergantung pada penilaian manajemen dan tujuan dimana perilaku biaya sedang diestimasi.

Macam - Macam perilaku biaya:
1. Biaya variabel (variabel cost)
2. Biaya tetap (fixed cost)
3. Biaya campuran (mixed cost) 

Biaya Campuran 
Biaya yang memiliki karakteristik biaya variabel sekaligus biaya tetap. Agar analisis dan estimasi biaya lebih baik, maka biaya campuran ini harus dipisahkan kedalam biaya variabel dan biaya tetap dimana berfungsi untuk proses manajerial yang baik. Contohnya biaya listrik, biaya reparasi, biaya kendaraan.

Konsep relevant range
Relevant range adalah suatu interval yang dinyatakan dengan tingkat output tertentu, dimana anggaran variabel yang bersangkutan masih dapat dipakai atau masih berlaku. Relevant range perlu ditentukan karena biaya tetap dan biaya variabel perunit dapat berubah pada tingkat output tertentu. Relevant range adalah suatu kisaran dimana diasumsikan bahwa fixed cost adalah valid. Karena besarnya fixed cost adalah konstan untuk satu periode, maka kurva fixed cost berupa garis mendatar dengan kemiringan atau gradien nol.


Teknik pemisahan biaya tetap dan variabel 
Terdapat tiga metode formal untuk memisahkan biaya campuran menjadi komponen tetap dan variabel, yaitu: metode tinggi rendah, metode scatterplot, dan metode kuadrat terkecil.

1. Metode tinggi rendah 
Pada metode tinggi rendah, dua titik yang dipilih dari grafik scatter adalah titik tinggi dan titik rendah berkenaan dengan tingkat aktivitas. Dua titik ini kemudian digunakan untuk menghitung titik potong dan kemiringan garis tempat kedua titik tersebut terletak. Titik tinggi didefinisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah didefinisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas terendah. Metode tinggi rendah bersifat objektif dan sederhana. Akan tetapi, jika titik tinggi dan rendah tersebut tidak mempresentasikan hubungan biaya yang sebenarnya, hubungan tersebut akan salah diperkirakan.

2. Metode scatterplot 
Metode scatterplot menyangkut pemeriksaan garis scatter (suatu plot yang menunjukkan total biaya campuran pada berbagai tingkat aktivitas yang berbeda) dan pemilihan dua titik yang tampaknya terbaik untuk mewakili hubungan antara biaya dengan aktivitas. Oleh karena kedua titik tersebut menentukan suatu garis, kedua titik yang dipilih tersebut dapat digunakan untuk menentukan titik potong dan kemiringan garis tempat mereka berada. Titik potong tersebut memberikan perkiraan komponen biaya tetap dan kemiringan memberikan estimasi biaya variabel per unit aktivitas. Metode scatterplot adalah suatu cara yang baik untuk mengidentifikasi nolinearitas, adanya outlier dan adanya pergeseran dalam hubungan biaya. Kelemahannya terletak pada sukjektivitasnya. 

3. Metode kuadrat terkecil
Metode kuadrat terkecil menggunakan semua titik (kecuali outlier) pada grafik scatter dan menghasilkan suatu garis yang paling sesuai dengan semua titik. Garis paling sesuai adalah  garis yang terdekat ke semua titik yang diukur melalui penjumlahan kuadrat deviasi titik-titik tersebut dari garis. Metode kuadrat terkecil menghasilkan garis yang paling sesuai dengan titik-titik data, dan karena itu, lebih direkomendasikan dari pada metode tinggi rendah dan scatterplot
Metode Kuadrat terkecil memiliki keungulan dibandingkan metode lainnya dalam menilai keandalan persamaan biaya. Koefisien determinasi memungkinkan seorang analis untuk menghitung jumlah variabilitas biaya yang dijelaskan oleh penggerak biaya tertentu. koefisien korelasinya juga mengukur kekuatan hubungan dan menunjukkan arah hubungan.