Inventory atau inventarisasi di dalam sebuah hotel disebut dengan beberapa istilah yaitu: inventory, stock taking, stock opname. Pengertian semuanya sama yaitu suatu kegiatan mencatat jumlah atau saldo bahan/ barang persediaan yang disimpan didalam gudang. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai dari saldo barang persediaan barang, sehingga diketahui pula jumlah pemakaian barang tersebut.
Di hotel berbintang pada umumnya,
melakukan inventory bulanan saldo
barang persediaan di gudang dan diarea-area lainnya (outlets) dengan menggunakan salah satu cara atau metode dari
beberapa metode yang ada.
Cara
/Metode Inventory
Untuk melakukan control atau pengecekan terhadap persediaan barang baik makanan
maupun minuman adalah dengan jalan melakukan inventory secara rutin atau periodical. Menurutnya ada 3 cara dalam
melaksanakan inventory yaitu:
1.
Metode pisik ( physical method)
Yang dimaksud metode inventory pisik atau physical inventory adalah: inventory
yang dilakukan hanya dengan jalan menghitung kenyataan phisik dari sisa barang
persediaan di gudang setiap akhir bulan atau periode. Caranya dengan menghitung
beberapa jumlah barang yang masuk ke gudang (dibeli) sejak awal bulan, kemudian
dikurangkan dengan hasil inventory phisik ( kenyataan yang ada ) pada akhir
bulan yang bersangkutan, maka hasil /nilai yang diperoleh itu adalah barang
yang sudah terpakai (cost of good
consummed) pada bulan bersangkutan atau periode berjalan tersebut. Metode ini lebih menitikberatkan pada
pembelian barang yang masuk digudang dan sisa akhir (physik) dari pada barangnya, dibandingkan dengan melihat catatan
atau transaksi pengeluaran barang tersebut dari gudang.
2.
Metode periodic (perpetual method)
Metode atau cara inventory seperti ini
disebut juga dengan metode “continues”
dimana dengan cara seperti ini setiap terjadi transaksi pembelian dan transaksi
pengeluaran barang dari gudang, selalu tercatat. Satu set/bendel catatan
transaksi dipegang atau dipertanggungjawabkan pleh salah satu staf bagian
pengendalian biaya berupa “cardex”.
Dan satu set/bendel catatan lagi seperti “bincards’
disimpan dengan baik pada gudang.dengan metode ini, saldo dari masing-masing
barang diketahui setiap saat.
Nilai dari barang yang masuk keguadang dan
keluar dari gudang akan segera diketahui walaupun tanpa melihat kenyataan
phisik dari barang yang bersangkutan. Karena memang metode ini hanya
semata-mata ,menitik beratkan pada pencatatan jumlah transaksi saja tanpa memperdulikan
jumlah phisik barangnya.
3.
Metode special (special method)
Metode ini perlu dilakukan sebagai spot check yaitu cara pengecekan
ditempat/gudang secara medadak. Cara inventory seperti ini dilakukan dengan
tindakan spontanitas, yaitu mencocokan catatan atau transaksi pada
masing-masing kartu barang antarasaldo akhir di bagian pengendalian biaya (cardex). Dengan saldo akhir di kartu
barang yang ada di bagian gudang (bincard) kemudian baru dihitung jumlah atau
kenyataan phisik barangnya. Inventory semacam ini perlu dilakukan secara
periodic,disamping untuk mengetahui kebenaran pencatatan oleh staf bagian
gudang dan pencatatan oleh staf bagian pengendalian biaya.juga untuk mengecek
kebenaran saldo barang perseidaan (per-stock)
yang seharusnya, dari masing-masing item.
Dari ketiga cara diatas, yang paling
sering dan tepat dipakai sebagai metode inventory oleh kebanyakan hotel adalah
campuran dari metode perpetual dan metode phisycal, karena diusamping
melihat catatan transaksi, juga melihat kenyataan physik barang/item.
Kekurangan
dan kelebihan barang (short/over item)
Kekurangan dan kelebihan barang (short/over) persediaan barang digudang
akan diketahui setelah inventory pada akhir bulan selesai dilaksanakan. Oleh
staf bagian pengendalian biaya dan oleh staf bagian sendiri.
Apabila terjadi short/over setelah inventory akhir bulan, maka bagian pengendalian
biaya akan membuat sebuah laporan yang ditujukan kepada manajer akunting.
Laporan tersebut disebut dengan short/over
report. Sebagai proses verbal / tindak lanjut ataskelalaian petugas gudang dalam merawat
dan menyimpan barang persediaan milik perusahaan.
Apabila petugas gudang (storekeeper) tidak bisa memberikan
penjelasan, kenapa sampai terjadi short/over pada barang-barang persediaan tersebut,
maka petugas bagian pengendalian biaya segera membuat laporan short/over kepada Manajaer Akunting.
Tujuan dibuatnya laporan ini adalah agar
petugas gudang bisa lebih berhati-hati lagi dalam melakukan pencatatan
transaksi yang berhubungan dengan barang persediaan. Perlu diperhatikan bahwa inventory setiap
akhir bulan sangat penting dan sebaiknya dilaksakan secara kontinyu. Untuk
menghindari gangguan pada saat dilaksakan inventory dari departemen lain. Maka
pihak gudang bekerjasama dengan pihak pengendalian biaya, membuat sebuah
pengumuman yang ditujukan kepada seluruh departemen, yang isinya memberitahukan
bahwa : pada akhir bulan dan pada tanggal yang telah ditetapkan, akan
dilaksanakan inventory di area gudang dan di setiap outlets.
Hasil dari inventory bulanan akan dicatat
kedalam sebuah buku (storeroom Inventory Book) yang memuat keterangan
tentang : nama barang (articles), jumlah barang (quantity), harga satuan barang (unit
price), dan total nilai barang dari hasil inventory (amount). Kemudian dari total nilai ini akan dijumlahkan secara
keseluruhan untuk mendapatkan nilai harga pokok makanan yang dipakai dalam satu
bulan untuk kemudian dicocokan dengan hasil penjualan dalam bulan yang sama dan
dihitung dalam persentase. Namun sejak saat ini kemajuan teknologi dibidang
computer semakin meningkat, pencatatan inventory secara manual sudah jarang
dilakukan karena dianggap sudah ketinggalan jaman. Semua hasil inventory barang
persediaan digudang sudah bisa dicatat atau diprogram langsung kedalam computer
dengan hasil yang lebih akurat.
1 Komentar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus